Pendahuluan
Pemanfaatan limbah kelapa sawit sebagai bahan utama pembangkit listrik memiliki nilai keekonomian yang tinggi. Ada 2 model teknologi penggolahan Limbah kelapa sawit menjadi listrik yaitu pengolahan limbah padat dan pengolahan limbah cair. Pengolahan limbah padat (tandan kosong, cangkang dan serabut) yaitu dengan cara menjadikannya sebagai bahan bakar pada ketel uap (boiler) yang menghasilkan uap (steam) untuk memutar turbin uap dan generator yang disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa (PLTBm). Pengolahan limbah cair yaitu memanfaatkan limbah cair kelapa sawit yang menghasilkan gas metan sebagai sumber bahan bakar yang disebut dengan Pembangkit Listrik tenaga Biogas Sawit (PLTBGS).
Gambar 1. Konfigurasi Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa (PLTBm)
Gambar 2. Konfigurasi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas Sawit (PLTBGs)
Analisis Ekonomi
Sebagai acuan perhitungan ekonomi digunakan data sbb,
Jenis Data Nilai
Kapasitas 1 MW
Umur 25 Tahun
Biaya Investasi 3.120.000 USD
Suku Bunga 12%
Dengan memperhitungkan seluruh biaya yang terkait (biaya investasi, biaya bahan bakar, biaya perawatan dan operasional) diperoleh biaya produksi Rp. 770,9/kWh.
Produksi energi pertahun :
= 1.000 kW x 24 h x 340
= 8.160.000 kWh
Dengan asumsi waktu operasi 24 jam per hari selama 340 hari pertahun (25 hari perawatan).
Keuntungan per kWh = Harga Jual Rp./kWh – Biaya produksi Rp./kWh
Sehingga didapat keuntungan petahun (Rp)
Jenis Pembangkit Tersambung ke JTM 20 kV Tersambung ke JTR 380 V
PLTBm 3,093,456,000 5,949,456,000
PLTBGs 2,277,456,000 5,133,456,000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar