Minggu, 29 Mei 2016

Solok Selatan Mandiri Energi ?



Kabupaten Solok Selatan kaya dengan potensi air, apabila dikelola dengan baik berpotensi membangkitkan daya listrik mencapai 100 MW. Sementara kebutuhan daya listrik di Solok Selatan saat ini hanya 8 MW. Namun apa yang dialami masyarakat Solok Selatan saat ini sangatlah memprihatinkan, dimana layanan listrik PLN dipergilirkan (mati bergiliran). Hal demikian disebabkan PLTM Selo Kencana (PLTM SKE)  berkapasitas 2 x 4 MW yang nota bene milik swasta IPP (Independen Power Producer)  mengalami kerusakan. Ketika dikonfirmasi ke PLN bagian yang mengurusi Pembangkit Listrik Swasta (PLS) yaitu Bapak Darmalis, beliau mengatakan bahwa keberadaan  PLTM SKE di Solok Selatan sangatlah urgen, apabila SKE mengalami kerusakan maka kondisi kelistrikkan di Solok Selatan mundur seperti 2 tahun yang lalu (sebelun SKE beroperasi). Akibat keterbatasan, maka sampai saat ini PLN belum mampu menambah infrastruktur seperti pebangunan GI di Sangir yang sebenarnya sudah masuk dalam RUPTL tahun 2014-2024.


Sebenarnya, di Solok Selatan sudah terdapat 29 PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro) dengan kapasitas daya 30 - 300 kW yang tersebar diberbagai wilayah. Umumnya PLTMH ini dibangun di daerah terpencil yang jauh dari jangkauan jaringan PLN, sehingga pemerintah daerah membuat kebijakan membangun PLTMH yang didanai dari berbagai sumber seperti PNPM Mandiri, APBD, APBN dan dana hibah dari luar negeri. Saat ini masyarakat pengguna PLTMH tidak terkena dampak pemadaman bergiliran listrik PLN, karena mereka sudah mandiri energi. Meskipun demikian, bukan berarti mereka tidak punya masalah tentang listrik. Rendahnya SDM pengelola dan operator, serta rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya membaar iuran bulanan mengakibatkan PLTMH yang ada juga sering bermasalah. Hal demikian juga disebabkan masih terbatasnya kemampuan Pemda mendampingi PLTMH yang ada. Biasanya, setelah pembangunan PLTMH selesai dan bisa dioperasikan kemudian diserahkan ke masyarakat. Akibatnya banyak PLTMH yang tidak terawat sehingga tidak beroperasi maksimal, bahkan tidak beroperasi.


Oleh karena itu pemerintah Solok Selatan harus melakukan sebuah terobosan baru, Audiensi jurusan Teknik Elektro Universitas Bung Hatta yaitu Dr. Hidayat, S.T, M.T bersama ketua Jurusan Ir. Arnita, M.T beserta 2 orang mahasiswa (Ikhsan Irdas dan Junaidi) dengan Kepala Dinas ESDM yaitu Ir. H. Amril Bakhri, MTP, pada tanggal 25 Mei 2016 dimaksudkan untuk ikut memberi peran aktif membantu menyelasikan permasalahan yang ada.  Melalui program hibah KKN-PPM yang ditawarkan Kementrian Ristek Dikti, akan diusulkan judul "PELATIHAN SISTEM PENGELOLAAN DAN PERAWATAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI NAGARI PAKAN RABAA UTARA KECAMATAN KOTO PARIK GADANG DI ATEH (KPGD) KABUPATEN SOLOK SELATAN SUMATERA BARAT". Bapak Ir. H. Amril Bakhri, MTP, sangat mendukung kegiatan tersebut dan berharap benar-benar terelisasi pada tahun 2017.

Pertemuan  selanjutnya dengan Asisten II yaitu Bapak Ir. H. Epli Rahman, MM, yang beliau juga sangat mendukung rencana kegiatan tersebut. Beliau mengajak Universitas Bung Hatta yang sudah mempunyai  MOU dengan Pemda Solok Selatan agar ikut membantu permasalahan yang ada. Sebuah gagasan yang beliau lontarkan adalah "Solok Selatan Mandiri Energi". Untuk itu diperlukan pemetaan potensi energi air yang ada di Solok Selatan berikut dengan klaster kapasitasnya. Dengan adanya data tersebut, dapat dibuat perencanaan pembangunan PLTM/PLTMH yang pelaksanaannya ditawarkan kepada lembaga pemerintah dan swasta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar