Minggu, 12 Juni 2016

10 Tahun ke Depan, Diperkirakan Sumbar Butuh Lebih dari 500 Orang Sarjana Teknik Elektro/Mesin

http://harianhaluan.com/news/detail/55353/soal-tarif-baru-pltmh-pln-harus-patuhi-kepmen-esdm



Merupakan suatu karunia Allah SWT yang luar biasa, propinsi Sumatera Barat memiliki potensi air yang melimpah  untuk dijadikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Energi Baru Terbarukan, (PLT-EBT) yang mencapai 500 MW. Manakala dikelola secara baik, maka dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sumatera Barat pada khusunya dan Indonesia pada umumnya. Para invertor lokal, nasional dan asing sudah banyak melirik Sumatera Barat untuk berinverstasi.

Dengan diberlakukannnya Permen ESDM No. 19 Tahun 2015 tetang tarif pembelian energi listrik PLTM/PLTMH milik swasta/Pemda oleh PLN, diperkirakan dalam 10 tahun kedepan di Sumatera Barat akan bediri PLTM/PLTMH lebih dari 200 titik.  Setiap PLTM/PLTMH pastilah membutuhkan minimal 2 orang Sarjana Teknik Elektro/Mesin. Belum lagi termasuk berdirimya pembangkit energy terbarukan lainnya seperti Tenaga Panas Bumi yang berpotensi sampai 858 MWe (Mega Watt equivalent), Matahari, Ampas Sawit dsb, yang sudah pasti membutuhkan banyak  tenaga ahli. Prediksi  ini bukalah sekadar mimpi disiang bolong, namun memiliki alasan yang kuat.

Sangat banyak pengembang energi baru terbarukan sudah memulai bisnisnya dibidang ini. Mulai dari pengurusan izin prinsip, feasibility study (FS), grid study (GS), PJBL (perjanjian Jual Beli Listrik) bahkan proses konstruksi. Di Solok Selatan, PT. Waskita Sangir Energi (WSE) sedang konstruksi PLTM 2 x 5 MW.

Bedasarkan informasi dari Bpk. Saiful, Ph.D yang sekarang menjabat sebagai Manejer Teknis PT. Dempo Hydro Power (DHP), PT. Dempo Group memiliki 2 titik PLTM (2x4,9 MW dan 2 x 1,8 MW) di Kabupaten Pesisir Selatan yang sudah PJBL dan 4 titik memiliki izin prinsip, Enam titik di  Solok Selatan sedang proses FS dan GS,  Tiga titik di Tanah Datar sedang FS,  Enam Titik di Pasaman Izin Prinsip serta beberapa titik di wilayah Kabupaten lainnya,

Demikian juga PT. Multi Sukses Energi (MSE) memiliki 3 titik di Kabupaten Agam dan 4 titik di Pasaman. Banyak lagi pengembang lainnya seperti PT. Lubu Hydro Energy, PT. Tongar Hydro Energy, PT. Bayang Nyalo, PT. Trans dsb memiliki setidaknya lebih dari 3 titik yang sudah memasuki proses berdirinya sebuah PLTM/PLTMH.

Kita optimis semuanya dapat terealisasi, apabila Pemerintah Propinsi Sumatera Barat  dan Pemerintah Kota/Kabupaten memiliki regulasi yang konstruktif tentang hal ini. Demikian juga PT. PLN sebagai perpanjangan tangan pemerintah mampu menyiapkan struktur dan infrastruktur yang memadai seperti pembangunan GI, GH, saluran transmisi dsb sesuai dengan RUPTL 2015-2025.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar